EARTH HOUR, MATIKAN LAMPU 60 MENIT




Saya berdomisili di Bojonegoro tertarik iklan EARTH HOUR, yaitu anjuran mematikan lampu selama enam puluh menit pada tanggal 28 Maret 2009 pada pukul 20.30 s.d. 21.30 Meskipun saya bukan orang Jakarta tapi tertarik untuk ikut berpartisipasi dalam program ini.

Pikir saya alangkah enaknya menikmati kegelapan yang sekali-kali memang perlu dilakukan. Bisa mengenang masa-masa kecil (bernostalgia) hidup di desa yang pada tahun tujuh puluhan belum terjangkau aliran listrik.

Setelah tahu iklan di TV tentang earth hour (28/03/09 20.00 wib), saya langsung umumkan pada istri dan kedua anak saya untuk siap-siap tanpa menggunakan listik selama enam puluh menit. Yang artinya saya akan mematikan seluruh peralatan listik tanpa kecuali, mulai dari lampu, kulkas, rice cooker, tv dan lain-lain. Maka tepat pukul 20.30 wib saya langsung matikan arus listrik dari saklar mcb-nya.

Sayangnya program ini tepat malam ahad, jadi mengganggu keluarga yang lagi menikmati hiburan malam. Tapi tak apalah sekali-kali.

Apa yang terjadi setelah listik saya padamkan ? Ternyata istri dan anak-anak masuk kamar dan berangkat tidur. Tinggal saya sendirian mondar-mandir di dalam dan di luar rumah mengamati apa yang terjadi. Msekipun mungkin di Bojonegoro yang memadamkan listrik cuma saya sendiri.

Saya keluar di halaman rumah yang gelap sambil memotret sekitar halaman, sebagai dokumen kampanye Global Earth Hour 2009 dan mendukung program World Wildlife Fund (WWF). Setelah selesai memotret saya menemani anak yang lagi tiduran di dalam kamar di dalam kegelapan.

Untuk tahun depan semoga bisa dianjurkan dan dilaksanakan ke seluruh Indonesia, dengan melakukan sosialisasi yang lebih lama. Minimal memadamkan seluruh lampu jalan raya, dengan demikian masyarakat mudah ingat bila saat itu lagi ada kampanye penyelamatan lingkungan